BIOTEKNOLOGI
"Metabolit sekunder"
Kandungan dan Manfaat Metabolit Sekunder pada Tanaman
Metabolit
sekunder adalah senyawa organik yang terkandung dalam organisme, tetapi
tidak langsung berperan dalam proses pertumbuhan dan reproduksi organisme
tersebut. Senyawa yang termasuk metabolisme sekunder, yaitu alkaloid, steroid,
flavonoid, terpenoid, glikosida, dan minyak arsiri. Di bawah ini terdapat
tanaman yang mengandung metabolit sekunder yang dapat bermanfaat bagi kehidupan
manusia.
1. Tanaman tembakau
Metabolit sekunder pada tembakau yaitu : Nikotin (β-pyridil-α-N-methyl pyrrolidine), resin, minyak
Atsiri, asam-asam organik (seperti asam oksalat, asam sitrat, dan asam malat),
dan karotin (Samsuri, 2009). Selain itu tembakau juga menghasilkan metabolit
sekunder seperti Formaldehid, Amoniak, Asam Sianida, Piridin, Etanol. Eugenol
(Anonim, 2009). Senyawa alkaloida utama dari daun
tembakau adalah nikotin yang terikat dengan asam malat dan asam sitrat.
Senyawa-senyawa lain yang terkandung dalam tembakau adalah Amin, Pirol,
Piridin, serta alkaloida Nornikotin dan anabasin. Semua alkaloida mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang biasanya
bersifat basa dan dalam sebagian besar atom nitrogen ini merupakan bagian dari
cincin heterosiklik. Nikotin
termasuk dalam golongan alkaloid yang terdapat dalam famili Solanaceae. Kandungan nikotin pada
daun tembakau mampu membunuh namatoda dan bekerja menyerupai
pestisida sintetik dalam golongan organofosfat
dan karbamat yaitu menghambat pembentukkan hormon
acetyl cholinesterase. Sifat
lain yang dimiliki oleh nikotin sebagai
bahan kimia antiherbivora dan adanya kandungan neurotoxin yang sangat sensitif
bagi serangga, sehingga nikotin digunakan sebagai
bahan dasar untuk pembuatan insektisida. Kebutuhan insektisida dalam bidang
pertanian mendorong untuk mencari bahan dasar pembuatan insektisida termasuk
senyawa nikotin. Kandungan nikotin dalam tembakau dapat mencapai 0,3% sampai
dengan 5% bobot kering yang berasal dari biosintesis di akar dan diakumulasikan
di daun. Berdasarkan penelitian ekstraksi nikotin pada limbah tangkai daun
tembakau dengan mendapatkan hasil maksimum nikotin yang diperoleh sebesar 5%.
Nikotin dapat menjadi racun syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan
baku insektisida, contoh serangga yang dapat diatasi menggunakan insektisida
nikotin adalah Afid. Nikotin murni dianggap beracun bagi mamalia dengan dosis
letal 50mg/Kg. Pada tanaman tembakau dapat membentuk asam salisilat sebagai
antibodi. Bila tembakau terkena virus maka produksi asam salisilat akan tinggi
dan dalam tembakau dapat melakukan
proses metilasi pada asam salisilat menjadi metil salisilat.
2.
Buah Timun (Cucumis Sativus)
Timun
memiliki sifat diuretik, efek pendingin, dan pembersih yang bermanfaat bagi
kulit. Kandungan air yang tinggi; vitamin A, B, dan C; serta mineral,
seperti magnesium, kalium, mangan, dan silika; membuat mentimun menjadi bagian
penting dalam perawatan kulit. Masker wajah yang mengandung sari
mentimun digunakan untuk mengencangkan kulit. Asam askorbat dan asam caffeic
yang hadir dalam mentimun dapat menurunkan tingkat retensi air, yang pada
gilirannya mengurangi pembengkakan di sekitar mata. Dalam setiap 100 gram
timun mengandung Gula – 1,67 gm, Karbohidrat – 3,63 gm, Serat Diet – 0,5
gm, Riboflavin (Vitamin B2) – 0,033 mg, Niacin (Vitamin B3) – 0,098 mg, Asam
Pantothenic (Vitamin B5) – 0,259 mg, Thiamin (Vitamin B1) – 0,027 mg,
Vitamin B6 – 0,040 mg, Lemak – 0,11 gm, Protein – 0,65 gm, Vitamin C – 2,8 mg,
Asam Folat (Vitamin B9) – 7 μg, Zat besi – 0,28 mg, Calcium – 16 mg, Magnesium
– 13 mg, Fosfor – 24 mg, Zinc- 0,20 mg, dan Potassium – 147 mg (Sumber: USDA ). Kandungan
mineral yang ada pada ketimun adalah pottasium, magnesium, kallium, zat besi,
dan fospor. Karena kandungan potasium, magnesium, dan fospor ketimun baik
sebagai obat alami hipertensi. Manfaat kandungan vitamin A dalam
timun yaitu baik bagi kesehatan mata. Selain itu, timun suri juga
memiliki antioksidan yang tinggi sehingga baik untuk mencegah penuaan dini. Kandungan
senyawa saponin berupa rasa pahit dalam lendir mentimun yaitu senyawa fitokimia
yang terdapat dalam lendir mentimun (getah mentimun) walaupun pahit,
namun senyawa saponin yang dimiliki timun dapat mencegah sakit
kanker dan dapat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi pada tubuh
kita dan meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin C dalam
mentimun sangat penting bagi tubuh kita, yaitu untuk meningkatkan kekebalan
tubuh, memperbaiki sel tubuh, dan jaringan kulit yang rusak. Kandungan vitamin
C yang dimiliki timun suri sangat tinggi. Dan kandungan asam linoleat
dalam mentimun mengandung 35.100-486.700 ppm asam linoleat sebagai suku
cucurbitaceae yang biasanya mengandung kukurbitasin. Kukurbitasin merupakan
senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai anti tumor. kandungan asam melonatnya
dapat mencegah gula darah berubah menjadi lemak, sehingga dapat menurunkan
berat badan. Selain itu, zat ini juga berfungsi sebagai antioksidan dan dapat
membantu mencerdaskan otak. Antioksidan berperan mencegah kerusakan sel akibat
radikal bebas, dan mencegah penyakit jantung.
artikel ini sangat bagus dan menarikk...
BalasHapusTerimakasih telah memposting..