Sabtu, 20 Desember 2014

Metabolit sekunder

BIOTEKNOLOGI
"Metabolit sekunder"
Kandungan dan Manfaat Metabolit Sekunder pada Tanaman

           Metabolit sekunder adalah senyawa organik yang terkandung dalam organisme, tetapi tidak langsung berperan dalam proses pertumbuhan dan reproduksi organisme tersebut. Senyawa yang termasuk metabolisme sekunder, yaitu alkaloid, steroid, flavonoid, terpenoid, glikosida, dan minyak arsiri. Di bawah ini terdapat tanaman yang mengandung metabolit sekunder yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
               1.     Tanaman tembakau
      
     

Metabolit sekunder pada tembakau yaitu : Nikotin (β-pyridil-α-N-methyl pyrrolidine), resin, minyak Atsiri, asam-asam organik (seperti asam oksalat, asam sitrat, dan asam malat), dan karotin (Samsuri, 2009). Selain itu tembakau juga menghasilkan metabolit sekunder seperti Formaldehid, Amoniak, Asam Sianida, Piridin, Etanol. Eugenol (Anonim, 2009). Senyawa alkaloida utama dari daun tembakau adalah nikotin yang terikat dengan asam malat dan asam sitrat. Senyawa-senyawa lain yang terkandung dalam tembakau adalah Amin, Pirol, Piridin, serta alkaloida Nornikotin dan anabasin. Semua alkaloida mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang biasanya bersifat basa dan dalam sebagian besar atom nitrogen ini merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Nikotin termasuk dalam golongan alkaloid yang terdapat dalam famili Solanaceae. Kandungan  nikotin  pada daun tembakau mampu membunuh namatoda dan  bekerja  menyerupai  pestisida  sintetik dalam  golongan  organofosfat  dan  karbamat yaitu  menghambat  pembentukkan  hormon acetyl  cholinesterase. Sifat lain yang dimiliki oleh nikotin sebagai bahan kimia antiherbivora dan adanya kandungan neurotoxin yang sangat sensitif bagi serangga, sehingga nikotin digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan insektisida. Kebutuhan insektisida dalam bidang pertanian mendorong untuk mencari bahan dasar pembuatan insektisida termasuk senyawa nikotin. Kandungan nikotin dalam tembakau dapat mencapai 0,3% sampai dengan 5% bobot kering yang berasal dari biosintesis di akar dan diakumulasikan di daun. Berdasarkan penelitian ekstraksi nikotin pada limbah tangkai daun tembakau dengan mendapatkan hasil maksimum nikotin yang diperoleh sebesar 5%. Nikotin dapat menjadi racun syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku insektisida, contoh serangga yang dapat diatasi menggunakan insektisida nikotin adalah Afid. Nikotin murni dianggap beracun bagi mamalia dengan dosis letal 50mg/Kg. Pada tanaman tembakau dapat membentuk asam salisilat sebagai antibodi. Bila tembakau terkena virus maka produksi asam salisilat akan tinggi dan dalam tembakau dapat melakukan proses metilasi pada asam salisilat menjadi metil salisilat.

2.  Buah Timun (Cucumis Sativus)







Timun memiliki sifat diuretik, efek pendingin, dan pembersih yang bermanfaat bagi kulit. Kandungan air yang tinggi; vitamin A, B, dan C; serta mineral, seperti magnesium, kalium, mangan, dan silika; membuat mentimun menjadi bagian penting dalam perawatan kulit. Masker wajah yang mengandung sari mentimun digunakan untuk mengencangkan kulit. Asam askorbat dan asam caffeic yang hadir dalam mentimun dapat menurunkan tingkat retensi air, yang pada gilirannya mengurangi pembengkakan di sekitar mata. Dalam setiap 100 gram timun mengandung Gula – 1,67 gm, Karbohidrat – 3,63 gm, Serat Diet – 0,5 gm, Riboflavin (Vitamin B2) – 0,033 mg, Niacin (Vitamin B3) – 0,098 mg, Asam Pantothenic (Vitamin B5) – 0,259 mg, Thiamin (Vitamin B1) – 0,027 mg, Vitamin B6 – 0,040 mg, Lemak – 0,11 gm, Protein – 0,65 gm, Vitamin C – 2,8 mg, Asam Folat (Vitamin B9) – 7 μg, Zat besi – 0,28 mg, Calcium – 16 mg, Magnesium – 13 mg, Fosfor – 24 mg, Zinc- 0,20 mg, dan Potassium – 147 mg (Sumber: USDA ). Kandungan mineral yang ada pada ketimun adalah pottasium, magnesium, kallium, zat besi, dan fospor. Karena kandungan potasium, magnesium, dan fospor ketimun baik sebagai obat alami hipertensi. Manfaat kandungan vitamin A dalam timun yaitu baik bagi kesehatan mata. Selain itu, timun suri juga memiliki antioksidan yang tinggi sehingga baik untuk mencegah penuaan dini. Kandungan senyawa saponin berupa rasa pahit dalam lendir mentimun yaitu senyawa fitokimia yang terdapat dalam lendir mentimun (getah mentimun) walaupun pahit, namun senyawa saponin yang dimiliki timun dapat mencegah sakit kanker dan dapat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi pada tubuh kita dan meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin C dalam mentimun sangat penting bagi tubuh kita, yaitu untuk meningkatkan kekebalan tubuh, memperbaiki sel tubuh, dan jaringan kulit yang rusak. Kandungan vitamin C yang dimiliki timun suri sangat tinggi. Dan kandungan asam linoleat dalam mentimun mengandung 35.100-486.700 ppm asam linoleat sebagai suku cucurbitaceae yang biasanya mengandung kukurbitasin. Kukurbitasin merupakan senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai anti tumor. kandungan asam melonatnya dapat mencegah gula darah berubah menjadi lemak, sehingga dapat menurunkan berat badan. Selain itu, zat ini juga berfungsi sebagai antioksidan dan dapat membantu mencerdaskan otak. Antioksidan berperan mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas, dan mencegah penyakit jantung.

1 komentar:

  1. artikel ini sangat bagus dan menarikk...
    Terimakasih telah memposting..

    BalasHapus